Aku yang hanya seorang wanita ini nggak
mampu menahan tarikan mereka. Belum punya dewa pelindung, fisik sedang dalam
kondisi nggak prima, dan situasi yang nggak memungkin kan membuat ku nggak bisa
melakukan apa-apa.
“Siapa
saja tolong aku!,” Batin ku ketakutan.
“Lepas kan gadis itu!,” Seseorang
berteriak dari luar gang. “Lepas kan majikan ku!”
Majikan?
Sama-sama penasaran, kami pun menoleh ke sumber suara bersamaan. Eh? Dia lagi?
Kenapa dia ada di sini? Lalu apa maksud nya dengan ‘majikan’? Suasana hening
sebelum akhir nya kerumunan berandalan ini tertawa secara bersamaan.
“Rupa
nya hanya pria kecil yang sok jago,” Pria yang badan nya paling besar masih
tertawa melihat nya. “Kalau masih ingin hidup, lebih baik pulang saja.”
“Lagi pula pakaian apa itu? Aneh sekali!
Kau biksu apa?,” Mendengar itu semua tertawa lagi.
“Aku tidak keberatan jika kalian
memanggil ku pria kecil. Tapi…”
“Tapi apa, hah?”
“Aku keberatan jika kalian menghina
pakaian ku.”
“Lalu kau mau apa? Mau menghajar kami?”
“Akan aku memusnah kan sampah-sampah
seperti kalian!”
Mata
nya berubah menjadi merah! Aku bisa merasakan nya. Aura negatif, keluar dari
dalam tubuh nya. Aura membunuh. Sangat besar dan menakut kan. Tapi para
berandalan di samping ku, mereka hanya menatap pria berambut hitam yang
terlihat seperti kerasukan dengan wajah menantang.
Dengan
cepat, pria yang tadi nya lembut berubah ganas. Dia berlari dengan cepat ke
arah ku dan langsung menyambar berandalan yang tadi menarik tangan ku.
Mendorong lalu menendang nya sampai terpental jauh kebelakang.
Sama
dengan ku, para berandalan itu pun terlihat kaget. Seorang pria lembut seperti
nya bisa melakukan hal itu. Karna merasa di leceh kan, akhir nya para
berandalan itu menyerang nya secara bersamaan. Tanpa ada rasa takut, pria
berwajah lembut itu langsung menghajar berandalan sekaligus.
Dia
menang! Dia mengalah kan para berandalan ini sendirian! Nggak mungkin. Karna
takut mendapat luka yang lebih parah, akhir nya para berandalan itu lari
meninggal kan kami di gang kecil yang sepi ini.
“Kau
tidak apa-apa?,” Tanya nya. Mata nya kembali berwarna hitam seperti semula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar