Yah, layak nya anak biasa, aku pun pergi
kesekolah setiap pagi nya. Mengikuti pelajaran yang membosan kan dan bergaul
dengan murid-murid lain nya. Di lihat dari luar, bagaimana pun juga aku adalah
orang biasa.
Ehm..
Setidak nya nggak semua hidup ku membosan kan. Terkadang aku menemukan hal-hal
menarik di sela-sela hidup ku. Ah, tempat ini. Dekat pusat kota ada sebuah
taman dengan beberapa pohon besar berdiri tegap di pinggir nya. Besar dan
rimbun. Melihat nya membuat mata ku terasa sejuk.
“Haah~
andai saja aku nggak perlu kesekolah, mungkin aku akan tidur di bawah salah
satu pohon itu,” Gumam ku lemas. “Eh?”
Seorang
pria asing menyita pandangan ku. Yang terlihat aneh adalah pakaian nya. Karna
rasa penasaran telah memenuhi otak ku, akhir nya ku berjalan mendekati nya.
Tidur? Mata nya terpejam. Rambut nya menari-menari saat angin melewati nya.
Wajah
manis yang belum pernah ku lihat. Rambut nya yang hitam nampak berkilauan di timpa sinar matahari. Tanpa
sadar tangan ini hendak membelai rambut nya yang terlihat lembut itu. Ah,
rambut nya lembut. Aku jadi ketagihan mengelus nya.
Aku
yang tanpa sadar sudah berjongkok di dekat nya, dari tadi mengelus-elus rambut
nya sambil menatap nya kagum. Wajah lembut nya membuat ku terpesona. Aku juga
sedikit merasa aneh. Dari tadi aku sudah mengelus-elus rambut nya, tapi dia
diam saja. Tidur? Atau hanya pura-pura tidur?
“Rambut
nya lembut sekali. Rasa nya aku ingin sekali untuk mengelus nya setiap hari.”
Seperti
terbangun dari mimpi nya, pria yang rambut nya tengah ku-elus ini akhir nya
membuka mata nya. Karna masih ketagihan, aku sampai-sampai nggak sadar kalau
pria berambut pendek ini tengah menatap ku heran.
“Ah,
maaf!,” Begitu sadar aku langsung berdiri. “Maaf, kalau aku mengganggu tidur
mu.”
“Tidak apa-apa, kok,” Balas nya lirih.
“Suara nya lembut sekali,” Batin ku
takjub.
“Maaf, kau siapa, ya?,” Tanya nya sambil
menatap lurus ke kedua mata ku.
“Eh? Aku.. Aku Ichi.”
“Ichi?”
“Maaf, kalau aku sudah mengganggu mu!
Sampai jumpa!”
maaf kalo lanjutan cerpennya lama. gomen...
BalasHapus