Entri Populer

Senin, 21 Januari 2013

cerpen 12 sky of keys part 3


Selain karna takut telat, aku juga gugup menghadapi orang yang lembut seperti nya aku pun kabur dari nya. Berlari menuju sekolah. Untung saja pintu gerbang sekolah belum di tutup. Itu berarti kali ini aku nggak telat.

            Tapi, mengingat kejadian tadi seperti nya aku kelewat nggak sopan nya, deh. Aku, kan, sudah mengganggu tidur nya. Tapi aku malah meninggal, kan, nya begitu saja. Aku juga belum bilang ‘permisi’ pula. Payah!

            “Ichi, kau kenapa?,” Tanya Perona teman sekelas ku begitu aku menduduki kursi ku. “Wajah mu terlihat pucat.”

“Nggak kenapa-kenapa. Aku hanya kelelahan saja, kok,” Balas ku kemudian meletakkan wajah ku begitu saja di atas meja.

“Seperti nya kau baru saja mengalami kejadian buruk, ya, Ichi.”

“Yah, mungkin seperti itu.”

            Karna nggak mau merusak hari ku, aku pun memutus kan untuk melupakan pria itu. Yah, setidak nya aku bisa melupakan nya untuk beberapa saat. Aku benar-benar nggak tau harus bagaiamana kalau misal nya aku bertemu lagi dengan nya.

            Kira-kira dia marah nggak, ya? Ah, nggak mungkin. Kalau di lihat dari wajah dan cara bicara nya, seperti nya dia orang yang penyabar. Iya. Mungkin aku nggak perlu mengkhawatir kan soal itu lagi. Toh, kejadian itu juga nggak sengaja. Bel istirahat pun berbunyi.

            “Ichi, sepulang sekolah belajar bareng, yuk?,” Ajak Perona. “Ada Judai juga soal nya.”

“Um~ bagaimana, ya?,” Aku pun mulai menerawang kea rah langit-langit, mencoba mengingat sesuatu.

“Kau ada acara sepulang sekolah, Ichi?,” Tanya Judai sambil menatap ku bingung. “Kalau ada acara, sih, Perona bisa belajar bersama dengan ku.”

“Maaf, aku baru ingat kalau hari ini aku harus membantu kakak ku,” Ucap ku menyesal.

“Oh, nggak apa-apa. Kalau begitu aku belajar nya bareng Judai saja,” Balas Perona.

“Maaf, ya.”

“Kenapa harus minta maaf?,” Sahut Judai. “Aneh, deh.”

“Ehehehehee~”

            Sebenar nya aku nggak ada acara apa-apa, sih. Hanya saja aku sedang ada masalah dengan otak ku. Dari tadi nggak mau di ajak kerja sama untuk memikir kan masalah pelajaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar